Rabu, 06 Maret 2019

5 Fakta Jelang Imlek di Bogor

5 Fakta Jelang Imlek di Bogor, Muncul Surat Penolakan hingga Sikap Wali Kota dan MUI 

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menegaskan akan tetap menggelar acara Imlek dan Cap Go Meh di wilayah Bogor. Hal senada juga ditegaskan oleh Majelis Ulama Indonesia ( MUI) Kota Bogor. MUI Kota Bogor mendukung sikap Wali Kota Bima Arya. Seperti diketahui, beredar surat dari kelompok yang mengatasnamakan Forum Muslim Bogor (FMB) beberapa hari terakhir di Kota Bogor. Kelompok tersebut meminta Pemkot Bogor untuk tidak mengarahkan ASN yang beragama Islam agar mengikuti acara perayaan warga keturunan etnis Tionghoa tersebut. Berikut ini fakta lengkapnya: 1. Acara Imlek dan Cap Go Meh di Bogor tetap berlangsung

Pemkot Bogor pun menegaskan bahwa perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kota Bogor tetap akan digelar. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjelaskan, perayaan Cap Go Meh di Kota Bogor merupakan salah satu agenda tahunan penting yang digelar untuk menggaet para wisatawan. “Ada yang mengatasnamakan FMB. Mereka menyatakan surat terbuka yang pada intinya tidak menyetujui adanya Bogor Street Festival. Kami merasa perlu untuk menyampaikan kepada publik mengenai posisi Pemkot Bogor di sini. Ini menyangkut juga atas nilai-nilai kebersamaan dan keberagaman yang diyakini oleh kita sebagai warga Bogor dari masa ke masa,” ungkap Bima, Selasa (29/1/2019). Baca Juga: Beredar Surat Penolakan Perayaan Imlek dan Cap Go Meh, MUI dan Pemkot Bogor Buka Suara 2. Bima tak sepakat isi surat dari FMB

2. Bima tak sepakat isi surat dari FMB 

Bima mengatakan, setiap tahunnya perayaan Cap Go Meh selalu dibalut dalam pesta rakyat bertajuk Bogor Street Festival sehingga lebih mengedepankan nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal. Sedangkan surat dari FMB sama sekali tidak menyiratkan kedua hal tersebut. Selain itu, Bima Arya mengatakan, acara perataan Cap Go Meh akan dihadiri tokoh-tokoh nasional. "Apakah akidah seorang Ahmad Heryawan (mantan Gubernur Jabar) luntur ketika menghadiri acara ini setiap tahun? Apakah akidah Presiden Jokowi luntur ketika ikut merayakan keberagaman budaya di Indonesia? Bogor Street Festival juga pernah dihadiri Menteri Pariwisata, Menteri Agama, dan sejumlah tokoh lainnya,” tutur dia.

3. MUI Kota Bogor dukung perayaan Imlek dan Cap Go Meh 

Hal senada juga diungkapkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor Mustofa Abdullah. Menurutnya, acara Bogor Street Festival bukan milik agama atau etnis tertentu, hanya saja momennya bertepatan dengan perayaan Cap Go Meh. Surat dari FMB bisa menjadi ancaman yang dapat mengoyak kebersamaan dan kerukunan antar-etnis dan agama di Kota Bogor yang selama ini sudah terjalin dengan baik. “Bogor Street Festival merupakan kegiatan seni budaya. Tidak berkaitan dengan agama maupun etnis tertentu. Ini sudah menjadi milik kita. Contoh perayaan CGM di Aceh yang menerapkan peraturan daerah (perda) syariah, melibatkan gadis-gadis berjilbab dalam aksi barongsainya dipadukan dengan tarian tradisional khas sana,” kata Mustofa.

4. Festival seni dan budaya dongkrak perekonomian warga 

Menurut Wali Kota Bogor Bima Arya, semakin banyak kalender event pariwisata di Kota Bogor, maka akan semakin baik pula untuk pergerakan roda perekonomian di kota hujan ini. “Kami punya agenda kesenian dan kebudayaan tahunan seperti Bogor Street Festival. Semakin banyak kegiatan budaya semakin baik untuk Kota Bogor. Kegiatan ini penggerak ekonomi rakyat," kata Bima. "Berdasarkan data kami, tingkat hunian hotel naik, ekonomi kecil bergerak, sektor jasa wisata kuliner bergerak dengan cepat. Ini cara yang memberikan keberkahan untuk warga,” tambah dia.

5. Isi surat dari kelompok FMB di Bogor 

Dalam beberapa hari terakhir, warga Kota Bogor resah dengan adanya surat edaran dari kelompok Forum Muslim Bogor (FMB). FMB yang menyatakan penolakannya terhadap perayaan tahun baru Imlek dan Cap Go Meh 2019. Salah satu poin dari isi surat tersebut adalah meminta Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor tidak memfasilitasi perayaan Imlek dan Cap Go Meh di wilayah Bogor, terutama yang melibatkan umat beragama lainnya. Mereka juga menyerukan agar pemerintah daerah tidak mengarahkan aparatur sipil negara yang beragama Islam dan masyarakat muslim lainnya untuk ikut menghadiri maupun mendukung perayaan Cap Go Meh.
https://regional.kompas.com/read/2019/01/31/08150041/5-fakta-jelang-imlek-di-bogor-muncul-surat-penolakan-hingga-sikap-wali-kota

Area lampiran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar