Kamis, 07 Maret 2019

Ratusan Pengemis Bersapu di Indramayu dan Mitos di Baliknya

Ratusan Pengemis Bersapu di Indramayu dan Mitos di Baliknya

Hai sobat ketemu lagi dii video on the spot terbaru
Ada yang menarik dan juga aneh jika anda melintasi jembatan Sewo di jalur pantai utara. Pengemudi yang melintas di Jembatan Kali Sewo, perbatasan antara Indramayu dan Kabupaten Subang di Jalur Pantura Jawa Barat, akan mendapatkan sambutan yang meriah Dari Ratusan warga di pinggir jalan. Kebanyakan ‘penyambut itu membawa sapu lidi, dan tak pilih-pilih melakukan aksi ke mobil angkutan umum, ataupun mobil pribadi.

eeeehh sebelum berlanjut Ada baiknya kalian Subscribe bagi kalian yang belum subscribe dan bunyikan lonceng agar bisa update video-video dari kita ya.
pengemudi harus berhati-hati jika melintasi wilayah ini, Ratusan warga yang Membawa sapu-lidi itu Sebenarnya adalah pengemis. Jika melihat tanda-tanda ada penumpang yang akan melempar uang recehan dari kendaraan yang memperlambat laju dan membuka jendela, mereka langsung mengerumuni kendaraan pelintas.
Tak Terbatas jam dan hari, ratusan pengemis yang semua memegang sapu lidi itu mengamati kendaraan yang lewat, terutama mobil pribadi maupun kendaraan umum.

Mereka berdiri berjejer di pinggir jalan sepanjang hampir 500 meter, terdiri dari anak-anak, remaja bahkan sampai nenek-nenek. Setiap mobil yang bergerak perlahan, terutama mobil pribadi, akan didekati sambil memberikan aba-aba meminta sesuatu.

Banyak pengguna jalan yang baru pertama kali melintas mengira Ratusan warga itu sedang melakukan kerja bakti. Namun kenyataannya mereka adalah pengemis yang meminta uang dari para pengguna jalan.
Berbekal sapu lidi yang di gunakan untuk mengais uang yang dilemparkan oleh Pengguna jalan dari jendela mobil.
Pada hari biasa pengemis disana bisa mendapatkan 50 sampai 70 ribu rupiah. Namun Ketikamusim mudik dan balik Lebaran adalah saat "panen". Dalam sehari mereka bisa mendapatkan 150 ribu sampai 200 ribu rupiah dari recehan.
Kumpulnya ratusan pengemis ini berawal dari sebuah mitos. Ihwalnya adalah kecelakaan maut yang menimbulkan banyak korban ketika mobil yang sarat penumpang terjun ke sungai. Arwah korban kemudian berkeliaran dan mengganggu mereka yang melewati jalan tersebut.
Sejak itu, dan tidak diketahui secara pasti kapan dimulai, pengendara yang  melewati jembatan Kali Sewo memberikan sesuatu dan biasanya dalam bentuk uang agar tidak diganggu, aman dan bebas dari kecelakaan.
Lama kelamaan, biasaan yang hanya dilakukan segelintir orang itu berubah menjadi tradisi dan dilakukan setiap hari. Warga kemudian berinisiatif mengumpulkan uang yang dilempar ke jalan.
Lambat laun, malah mereka berkumpul di pinggir jalan, hingga mencapai ratusan orang. Terutama pada musim mudik Lebaran, jumlah pengemis bisa mencapai ratusan dan hampir 24 jam berada di sana.
Tradisi tersebut tampaknya sulit untuk dilarang meski berbahaya karena pengemis yang terlalu sibuk menyapu uang recehan bisa tertabrak oleh kendaraan yang melintas.
Pihak kepolisian setempat pun berusaha memaklumi tradisi yang sudah berlangsung bertahun-tahun tahun tersebut dan terlihat berusaha mengatur lalu lintas agar tertib dan tidak membahayakan warga yang Melintas.
Bagaimana menurut sobat semua, jangan lupa kasih komentar dibawah ini ya?



https://www.validnews.id/Di-Wilayah-Ini--Ratusan-Pengemis--Sambut--Pemudik-24-Jam-JUK
https://news.detik.com/berita/3528999/mengais-koin-dari-kisah-mistis-jembatan-sewo-indramayu
https://news.detik.com/berita/3528999/mengais-koin-dari-kisah-mistis-jembatan-sewo-indramayuhttps://www.antaranews.com/berita/720411/ratusan-pengemis-bersapu-di-indramayu-dan-mitos-di-baliknya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar