Meresapi Makna Rumah Semut di Merauke
Hai Sobat, ketemu lagi di video on the spot terbaru
Semut, makhluk kecil yang kadangkala
tidak terlalu diberikan tempat khusus bagi sebagian masyarakat.
Keberadaannya terkadang tidak dianggap
luar biasa dalam kehidupan. Namun hal-hal tersebut nampaknya tidak berlaku di Kota Rusa,sebutan dari Kabupaten Merauke, Papua.
tapi, sebelum membahas lebih lanjut ada baiknya sibat subscribe dan like
channel ini ya?
Musamus, Begitulah masyarakat lokal menyebutnya. Berbentuk gundukan tanah
dengan tingginya berfariasi bisa mencapai lima meter bahkan lebih. Sebenarnya
ini lebih tepat dibuat dan dihuni oleh rayap, bukan semut. Rumah Rayap ini menjadi salah satu ikon unik dari kabupaten merauke yang
luas wilayahnya mencapai 40.071 kilometer ini.
Bentuk rumah Rayap di sini berbeda dan
unik dibandingkan rumah rayap yang selama ini dikenal masyarakat pada umumnya.
Bentuknya berupa gundukan tanah yang tingginya bisa mencapai tiga hingga enam
meter.
Jumlahnya pun tidak hanya satu atau dua
gundukan tapi ribuan,bahkan bisa di bilang Jumlah gundukan di sini tidak
terhitung angkanya,Tersebar di berbagai sudut wilayah Merauke.
rumah Rayap ini memang tidak terlihat
signifikan di pusat kota, Pemandangan unik ini akan nampak jelas ketika berada
di Taman Nasional Wasur. Di sepanjang jalan taman tersebut, masyarakat yang
melewati ini tidak hanya disajikan pemandangan hijau dan lebatnya pohon serta
sungai kecil tapi rumah semut juga.
Beberapa rumah rayap terlihat berdiri
tegak di pinggiran jalan dengan tinggi yang bermacam-macam.
sampai saat ini memang belum dilakukan
riset rumah semut tersebut. Menjulangnya rumah semut tentu menjadi rasa
penasaran tersendiri dari segi ilmiah. Apalagi rumah semut ini, hanya berada di
tiga wilayah di seluruh dunia, yakni Merauke, Australia dan Afrika.
Rumah semut ini Dibuat dengan Menggunakan campuran dari rerumputan kering sebagai bahan utama dan liur
sebagai semen untuk merekatkannya, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk
membangun istana rayap ini.
Yang unik dari musamus ini adalah dia memiliki ventilasi berupa
lorong-lorong yang dapat melindungi rayap dari air hujan dan melepaskan panas
ke udara saat musim panas tiba. Hal inilah yang membuat koloni rayap dapat
bertahan hidup di musamus.
Meski terlihat hanya sekedar gundukan
tanah, Rumah semut tidak mudah roboh. Kekokohan rumah semut ini tidak
mudah dihancurkan baik oleh binatang maupun manusia sekalipun.
Terdapat filosofi hidup yang menginspirasi dari rumah semut. Dengan
demikian, rumah semut atau yang biasa disebut ‘musamus’ dalam bahasa setempat
ini dijadikan ikon Merauke. Bahkan, nama Musamus ikut disematkan pula pada
universitas negeri musamus di Merauke.
Semut itu kecil tapi dengan bekerjasama,
mereka berhasil membangun gundukan yang ukurannya lebih besar dari tubuhnya.
Dari fenomena ini saya terinspirasi
untuk menjadikan slogan Merauke, yakni jangan tanya kerja tapi lihat hasilnya.
Seperti halnya semut tersebut yang tidak terlihat keberadaanya tapi berhasil
membuat bangunan besar bak seorang arsitek.
Dan itulah hasil kerja keras mereka yang
tidak pernah diperlihatkan tapi memiliki hasil yang luar biasa, Karena itu,
sangat wajar masyarakat dan pemerintah Merauke terinspirasi atas kehidupan
mereka.
Bagaimana menurut sobat semua, jangan lupa kasih komentar di bawah ini ya?
Bagaimana menurut sobat semua, jangan lupa kasih komentar di bawah ini ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar