Inilah 5 Fakta Otak Ilmuwan Einstein Saat Dibedah, Terungkap Kenapa Dia Bisa Jenius
Siapa yang nggak mengenal sosok ilmuwan jenius bernama Albert Einstein? Dia terkenal dengan teori terkait fenomena alam yang ia amati, hingga menelurkan Teori Relativitas tentang kesetaraan energi dan massa benda, dengan rumus E=mc2 pada tahun 1905.
Pada tahun 1955, Einstein pun wafat. Sebelum meninggal, Einstein berpesan agar jenazahnya dikremasi agar nggak disembah kelompok sesat. Saat diautopsi, seorang ahli patologi bernama Thomas Stoltz Harvey ‘mencuri’ otak Einstein, dan kemudian dibedah. Dari hasil bedahnya itu, ditemukan beberapa fakta yang cukup mencengangkan. Berikut ini 5 faktanya.
1. Otak Einstein lebih ringan dari otak manusia umumnya
Nggak seperti otak orang normal pada umumnya, ternyata otak Einstein sangat ringan. Beratnya hanya 12.247 gram. Sedangkan otak pria dewasa umumnya seberat 13.60 gram.
2. Lobus parietal lebih besar
Tahun 1985, peneliti bernama Marian Diamond mengungkap bahwa otak Einstein memiliki lebih banyak sel glial sehingga organ tersebut mampu bekerja lebih efektif. Sayangnya penelitian ini belum dapat dipercaya 100 persen.
Lalu, pada tahun 1995, terungkap melalui sebuah penelitian bahwa otak Einstein memiliki bagian lobus parietal yang ukurannya 15 persen lebih besar dari orang normal dan nggak memiliki celah yang biasanya didapati pada orang umumnya.
Lobus parietal sendiri bertanggungjawab pada kemampuan spasial dan matematis. Ukuran yang besar menunjukkan kemampuan matematis yang lebih tinggi.
Sementara dengan nggak adanya celah, sel-sel dalam lobus parietal otak Einstein mampu berkomunikasi lebih cepat sehingga mendukung kemampuan berpikir.
3. Pola lipatan yang luar biasa rumit
Einstein memiliki pola lipatan otak yang luar biasa di beberapa bagian. Lipatan ekstra ini terdapat pada bagian korteks otak besar (cerebral cortex atau grey matter).
Di mana di bagian ini merupakan pusat saraf yang mengatur pikiran dan kesadaran manusia. Tim peneliti menemukan bahwa secara keseluruhan otak Einstein memiliki lipatan yang jauh lebih rumit di seluruh korteks otak besar yang erat kaitannya dengan tingkat Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi.
4. Corpus callosum yang unik
Melalui riset yang dilakukan oleh Dean Falk pada tahun 2013 lalu menemukan bahwa corpus callosum, yaitu bagian yang menghubungkan bagian kiri dan kanan otak, dari otak Einstein ini unik.
Setelah membandingkan dengan corpus callosum dari 15 pria tua dan 52 pria yang lebih muda yang hidup pada tahun 1905, Falk menemukan bahwa bagian corpus callosum Einstein lebih tebal sehingga mendukung komunikasi antara dua bagian otak yang lebih baik, membuat Einstein punya kecerdasan lebih tinggi.
5. Bagian otak Einstein istimewa
Hasil riset Florida State University yang juga dilakukan Dean Falk pada tahun 2012 menunjukkan bahwa bagian depan otak depan, bagian somatosensori, motor primer, lobus parietal, korteks temporal, dan oksipitalis pada otak Einstein terlihat istimewa dibandingkan manusia pada umumnya.
Diduga kuat dengan memiliki keistimewaan itu pada otaknya, Einstein jadi memiliki kemampuan penglihatan, spasial, dan matematis yang melebihi manusia biasa.
Itulah 5 fakta otak Einstein menurut beberapa penelitian. Ternyata dia memang sudah diberikan otak yang berbeda dengan manusia biasa sejak lahir, sehingga nggak heran jika dia memiliki kecerdasan lebih tinggi dari manusia normal. (tom)
Area lampiran
|
Halaman 3 dari 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar